Sabtu, 20 Juli 2013

INVESTASI JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK PADA BANK


Ketika seseorang memiliki ”dana lebih” maka kebanyakan orang akan berpikir bagaimana
memanfaatkan dana lebih tersebut, ada juga yang berfikir bagaimana memperbanyak atau
meningkatkan nilai dari dana tersebut.
”Investasi” menjadi kata yang sudah tidak asing didengar, tapi sejauhmanakah kita
memahami investasi yang sebenarnya ?
Panduan ini dapat membantu anda memahami investasi, risiko dan keuntungannya...
MENGERTI DAN PAHAMILAH SEBELUM BERINVESTASI !
APAKAH ANDA BERMINAT BERINVESTASI?
Tujuan finansial atau fokus investasi menjadi hal vital yang harus Anda tetapkan sebelum mulai berinvestasi. Yang mana fokus investasi Anda dari beberapa fokus investasi di bawah ini?
Investasi jangka pendek (maksimal 1 tahun). Fokus investasi: untuk mengamankan modal pokok sembari mendapat pertumbuhan keuntungan. Sebab, ada beberapa investasi, seperti saham yang nilai pokoknya naik turun, misal dari jumlah awal investasi Rp10 juta, nantinya bisa turun menjadi Rp9 juta. Keuntungan tidak terlalu besar, meski masih di atas investasi kovensional, seperti tabungan. Tujuan finansial: untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam jangka pendek. Misalnya, biaya pernikahan, melakukan renovasi rumah dalam setahun ke depan. Contoh: Deposito, obligasi jangka pendek , reksadana pasar uang.
Investasi jangka menengah (1-5 tahun). Fokus investasi: mengharapkan pasive income berupa bunga, bagi hasil dalam jangka menengah. Investor umumnya mengharapkan pertumbuhan nilai investasi, selain nilai pokoknya aman, tingkat pertumbuhan atau keuntungannya juga lebih tinggi dari investasi jangka pendek. Tujuan finansial: rencana untuk mengambil pendidikan Master, membeli rumah. Contoh: reksadana pendapatan tetap, surat hutang jangka menengah, sukuk ritel, ORI, Promissory notes, logam mulia
Investasi jangka panjang (di atas 5 tahun). Fokus investasi: pertumbuhan keuntungan dalam jangka panjang. Sebab, semakin panjang waktunya, maka Anda atau manajer investasi bisa melakukan banyak manuver dalam mengelola kekayaan Anda. Setiap tahun Anda juga punay kesempatan untuk melakukan evaluasi, sehingga di tahun berikut Anda mendapat keuntungan yang lebih tinggi. Dalam investasi waktu jadi penting: makin panjang maka manuver lebih banyak. Tujuan finansial: dana pensiun, dana pendidikan universitas untuk anaknya yang masih kecil. Tujuan finansial: biaya universitas bagi putra-putri Anda yang masih kecil, dana pensiun Anda. Contoh: saham, reksadana campuran, reksadana saham, properti (apartemen, rumah, condotel). (f)INVESTASI JANGKA PANJANG dalam OBLIGASI dan SAHAM (SEKURITAS )

1. Pengertian Obligasi
Dalam uraian berikut akan dibahas akuntansi untuk obligasi ditinjau dari sudut investor. Masalah-masalah akuntansi yang dibahas meliputi penentuan harga perolehan investasi dan pencatatannya, perlakuan terhadap diskonto dan premi obligasi, pencatatan piutang bunga obligasi, dan penjualan obligasi.
Obligasi adalah. surat peminjaman uang yang akan di lunasi setelah jangka waktu tertentu.obligasi atau sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh tempo di masa mendatang disertai dengan pembayaran bunga secara periodik.
2. Karakteristik Obligasi Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tem
Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau bulanan) Kupon obligasi 6 dinyatakan dalam manualpresentase.
Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kuponbunganya.


Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.
3. Pembelian Obligasi
Investasi dalam obligasi pada umumnya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam jangka panjang. Obligasi yang dibeli perusahaan sebagai investasi jangka panjang, dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolahan meliputi harga beli obligasi ditambah komisi perantara, pajak, dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pembelian obligasi.
Seperti halnya dalam investasi sementara, apabila obligasi dibeli antara dua tanggal bunga, maka bunga berjalan atas obligasi sejak tanggal bunga yang terakhir, harus dibayar lebih dulu oleh investor. Harga yang harus dibayar untuk suatu obligasi akan tergantung pada tingkat bunga pasar yang berlaku pada tanggal pembelian obligasi. Tingkat bunga pasar tersebut akan menentukan kurs obligasi di pasaran. Oleh karena tingkat bunga pasar seringkali berubah-berubah, maka kurs obligasi juga berubah-ubah. Perbedaan harga perolehan obligasi dengan nilai nominal obligasi menyebabkan tejadinya premi atau diskonto obligasi.
Sebagai contoh, misalkan pada tanggal 1 juli 1991, PT Merpati membeli 10 lembar obligasi PT Lamu yang bernilai nominal Rp10.000,00 per lembar, dengan kurs 110 %. Tingkat bunga obligasi adalah 12% pertahun dibayar tiap 1 April Tanggal jatuh obligasi adalah 31 dan 1 oktober.Komisi Pialang Rp.8000,00 Obligasi akan di lunasi pada tanggal 31 Desember 1995 (4 ½ tahun lagi )
Pencatatan Investasi Obligasi
( Untuk mencatat pembelian 10 lembar obligasi PT Lawu Tahun 1991 )
Ø 1 juli 1991
Investasi Obligasi Rp 118.000,00
Penghasilan Bunga Rp. 3.000,00
Kas Rp. 121.000,00
(Untuk mencatat pembelian obligasi termasuk penghasilan bunga selama 3 bulan )
Ø 1 oktober 1990
Kas Rp 6.000,00
Penghasilan Bunga Rp 6000,00
( U ntuk mencatat penerimaan bunga periode 1 Mei sampai dengan 30 September )
Ø 31 Desember 1991
(1) Piutang Bunga Rp 3.000,00
Penghasilan Bunga Rp 3.000,00
[ U ntuk mencatat bunga berjalan tiga bulan ( Oktober – Desember )]
(2) Penghasilan Bunga Rp 2.000,00
Investasi Obligasi Rp 2.000,00
[Untuk mencatat amortisasi agio & biaya pialang setengah tahun (1/2 41/2 x Rp 18.000,00 )]
(3) Penghasilan Bunga Rp 4.000,00
Rugi – Laba Rp 4.000,00
[ Untuk memindahkan penghasilan bunga ke rugi-laba (-3.000 + 6.000 +3.000 – 2000)]
Untuk keperluan pajak, bunga yang terima Rp 6.00,00 tetapi dengan amortisasi agio penghasilan bunga sebagai objek pajak ( tanpa memperhatikan ketentuan pembebasan karena dibawa PTKP ) Rp.4.000,00 karena amortisasi agio Rp 2.000,00. Apabila amortisasi agio itu diakui pada saat pelunasan obligasi ( tanpa amortisasi untuk tujuan pajak ) maka penghasilan bunga tetap Rp 6.000,00 sedangkan kerugian agio pada saat pelunasan obligasi Rp 18.000,00.Karena biaya komisi pialang dikapitalisasi,kalau tidak ada amortisasi maka biaya itu akan diakui sebagai kerugian pada saat pelunasan obligasi
Agio (Total ) Rp.18.000,00 itu akan habis diamortisasi pada akhir 1995 .Akibatnya pada saat pelunasan nilai buku obligasi menjadi Rp 10.000,00 yang sama dengan nilai nominal.
4. PENGERTIAN DAN JENIS SAHAM
Saham (Stock) merupakan salah satu jenis surat berharga (efek) yang diperdagangkan di bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti ia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Umumnya ada dua tipe dasar saham yang dikeluarkan perusahaan, saham biasa dan saham istimewa. Kesamaan dari kedua jenis saham tersebut adalah sama-sama merupakan saham kepemilikan yang diterbitkan oleh perusahaan dan diperdagangkan oleh para investor. Di samping itu para pemegang saham biasa maupun saham istimewa tidak bertanggung jawab atas hutang-hutang perusahaan.
5. Perbedaan yang mendasar antara saham biasa dan saham istimewa :

Dengan semakin merebaknya pasar modal (baik Bursa Efek Jakarta maupun Surabaya ). Investasi sekuritas semakin menjadi pilihan penting dalam pertimbangan investasi.Investasi dalam saha dapat untuk tujuan jangka pendek ( investasi lancer ) atau tujuan jangka panjang.
Perolehan saham dapat dilakukan dengan pembelian atau pertukaran harta atau sarana yang lain.PSAK Nomor 13 Buku SAL 1994 menyatakan ,Investasi dalam surat berharga ( termasuk saham ) harus dinyatakan sebesar harga beli ditambah dengan biaya yang lain (termasuk pajak,misalnya, PPN yang dibayarkan atas jasa pialang yang tidakdapat dikreditkan ). Demikian juga kalau tidak dapat dikreditkan, namun PPN itu oleh pengusaha dianggap sebagai revenue expenditure (sesuai dengan PP Nomor 47 sebagai Tahun 1994 ).
PSAK Nomor 15 dalam Buku SAK 1994 mengatur perlakuan akuntansi untuk investor yang melakukan investasi dalam perusahan asosiasi ( investor mempunyai pengaruh signifikan dalam keputusan yang menyangkut kebijakan financial dan operasi perusahaan ). Pengaruh itu diukur berdasarkan kepemilikan 20 % atau lebih dari hak suara pada perusahaaninvestee.investasi saham pada perusahan asosiasi dapat dibukukan dengan menganut metode harga perolehan ( cost ) atau ekuitas (equty ).
Untuk tujuan perpajakan,tidak terdapat ketentuan yang secara eksplisit menyebut metode pembukuan investasi jangka panjang saham,selain yang tersebut dalam penjelasan Pasal 10 ayat (5) UUPPh.Penjelasa itu menyatakan investasi saham,tanpa memperhatikan presentase kepemilikan.dibukukan berdasarkan harga perolehan,sama halnya dengan persediaan.Untuk Badan.dengan berlakunya pembebasan pajak atas dividen antar badan (Pasal 4 ayat (3) bagian (f) UU PPh )kapan penghasilan dividen diakui ( cost atau equitymethod ) menjadi kurang relevan.
Berbeda dengan praktek akuntansi ,untuk tujuan pajak terdapat kemungkinan keuntungan dari penjualan saham ( selisih harga jual dan rata-rata ) dikenakan pajak pada tahun penjualan .
6. Contoh Soal
Saudara Tommy mendirikan PT “ JAYA MAJU “ pada tahun 1994 ,dengan modal saham sebanyak 1.000 lembar @ Rp.10,000,00 disetor Rp 5.000.000,00 dan modal dalam portepel Rp.5.000.000,- .Dalam tahun 1995 modal dalam portepel diambil oleh saudara Ayu dengan harga Rp 10.000.000,- (Agio Rp 5.000.000,-) .Pada tahun 1996 agio tersebut di konversi menjadi saham @ Rp 10.000,- dan di bagi kepada Tommy dan Ayu dengan porsi yang sama.Pada akhir tahun itu juga semua saham milik Tommy dan Ayu di jual kepada Budi dengan harga RPp 12.500,-
Pada tahun 1996,Sesuai dengan praktek akuntansi komersial , Tommy dan Ayu akan mengalokasikan harga perolehan saham sebagai berikut.
a. Saudara Tommy Rp 5.000.000,- : ( Rp 500.000 + Rp 250.000,- ) = Rp 6.667,00
b. Saudara Ayu Rp 10.000.000,- : (Rp 500.000,-+ Rp 250.000,- )=Rp 13.333,00
Harga perolehan semuala saham saudara Tommy perlembar Rp 10.000,00 setelah menerima saham bonus dari agio harga perolehan perlembar menjadi Rp 6.667,00 ( penerimaan saham dari transformasi agio menurunkan harga rata-rata ), Sedangkan saudara Ayu Rp 20.000,- sebelum pembagian saham bonus dan menjadi Rp 13.333,00 setelah pembagian saham bonus. Penjualan saham dari agio itu memberikan laba perlembar Rp 5.833,-
Bagi saudara Tommy dan rugi perlembar Rp 833,- bagi saudara Ayu dengan pencatatan sebagai berikut.
v Saudara Tommy
Kas Rp 3.125.000,-
Investasi saham Rp 1.666.750,-
Laba penjualan saham R p 1.458.250,-
v Saudar Ayu
Kas Rp 3.125.000,-
Rugi pejualan saham Rp 208.250,-
Investasi saham RP 333.250,-
7. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA YANG LAIN
Selain saham dan obligasi .perusahan dapat melakukan investasi pada surat berharga yang lain misalnya warkat komersial .,Surat berharga komersial atau Commercial paper adalah sekuritas dalam pasar uang yang diterbitkan oleh bank berkapitalisasi besar serta perusahaan. Biasanya instrumen ini tidak digunakan sebagai investasi jangka panjang melainkan hanya sebagai pembelian inventaris atau untuk pengelolaan modal kerja. Dimana biasanya pula instrumen ini dibeli oleh lembaga keuangan karena nilai nominalnya terlalu besar bagi investor perorangan, dan termasuk dalam kategori investasi yang sangat aman sehingga imbal hasil dari surat berharga komersial ini juga rendah. Ada empat macam bentuk dasar dari surat berharga komersial ini yaitu :
@. Surat sanggup bayar
@. Cek
@. Deposito
@. Wesel aksep (Bank draft)
Sebab jatuh tempo dari surat berharga komersial ini tidak melebihi 9 bulan serta penggunaannya hanya untuk keperluan pembayaran transaksi maka surat berharga komersial ini dikecualikan dari kewajiban pendaftaran sebagai surat berharga yang dapat diperdagangkan oleh komisi pengawas bursa efek Amerika (Securities and Exchange Commission-SEC)
Apabila suatu usaha telah sedemikian besarnya dan memiliki peringkat kredit yang tinggi maka penggunaan surat berharga komersial ini sebagai sumber pembiayaan akan lebih murah daripada menggunakan sumber pembiayaan dari pinjaman bank. Sehingga surat berharga ini dapat dianggap alternatif sumber pembiayaan selain bank. Namun demikian banyak perusahaan tetap mengambil fasilitas kredit sebagai perlindungan atas surat berharga komersial yang diterbitkannya. Dalam keadaan demikian, bank seringkali mengenakan biaya atas fasilitas kredit tersebut walaupun kenyataannya dana kredit tersebut belum digunakan. Walaupun imbalan ini nampaknya suatu keuntungan bagi bank namun apabila perusahaan tersebut menggunakan fasilitas kredit tersebut guna membayar surat berharga komersialnya yang jatuh tempo maka seringkali perusahaan tersebut akan sulit mengembalikan kredit yang diambilnya.
Pencatatan pada investasi dalam warkat komersial itu hamper sama dengan obligasi .perbedaan kemungkinan terjadi dengan adanya diskonto pada jenis surat berharga itu.Diskonto yang dimaksud merupakan penghasilan darp pemegang warkat komersial yang akan direalisasikan pada saat pelunasan warkat itu.
8. INVESTASI dalam DANA
Perusahan karena keharusan ( sesuai dengan kontrak ).Dana dapat dibentuk misalnya untuk pelunasan utang ( obligasi ).saham preferen atau pembelian aktiva .Dalam hubungan dengan ketentuan perpajakan sebagai contoh: Dengan pembentukan dana ( cadangan ) reklamasi perusahan pertambangan yang dananya harus dititipkan pada bank pemerintah .Selanjutnya .
Dana dapat dikelolah sendiri atau diserahkan kepada pihak ketiga ( trustee ). Penanaman dana itu dapat memberikan hasil bagi perusahan ,misalnya dalam bentuk bunga ( dari deposito dan tabungan yang lain ).Dividen ( dari saham ) dan sewa dari harta .Pasal Pasal 4 ayat (3) bagian (g) UU PPh menyatakan penghasilan itu sepanjang diperoleh Yayasan Dana Pensiun ( yang pendirinya di sahkan Menteri Keuangan ) tidak dianggap sebagai penghasil pajak.serhingga tidak perlu dilaporkan sebagai penghasilan kena pajak.
Sumber : buku akutansi pajak dan makalah akuntansi pajak 3da01




Pengertian Investasi :
Contoh 1 :Banyak bisnis yang dapat dilakukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, tentu semuanya bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah atau keuntungan di kemudian hari. Orang membeli sebidang tanah dengan harapan nantinya harga tanah tersebut menjadi lebih mahal. Orang menyimpan uangnya di bank dengan harapan mendapatkan bunga dari simpanannya itu. Secara umum, semua tindakan di atas dapat dikategorikan sebagai tindakan investasi.
Bagi masyarakat modern, kata investasi tentu tidak asing lagi. Bisa jadi setiap hari kita mendengar kata itu. Sebab, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tidak bersedia membiarkan asetnya menjadi tidak berkembang dan untuk mengembangkan aset tersebutlah maka diperlukan investasi. Bagi sebagian masyarakat lainnya, barangkali telah melakukan investasi tetapi tidak menyadari­nya, seperti para petani dan peternak di pedesaan.
Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan investasi tersebut? Banyak pakar yang telah merumuskan definisi investasi ini. Sharpe et all (1993), misalnya, merumuskan investasi dengan pengertian berikut: mengorbankan aset yang dimiliki sekarang guna menda­patkan aset pada masa mendatang yang tentu saja dengan jumlah yang lebih besar. Sedang Jones (2004) mendefinisikan investasi sebagai komitmen menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode pada masa mendatang.
Definisi yang lebih lengkap diberikan oleh Reilly dan Brown, yang mengatakan bahwa investasi adalah komitmen mengikatkan aset saat ini untuk beberapa periode waktu ke masa depan guna mendapatkan penghasilan yang mampu mengkompensasi pengor­banan investor berupa:
Keterikatan aset pada waktu tertentu
Tingkat inflasi
Ketidaktentuan penghasilan pada masa men­datang.
Dari definisi yang disampaikan ketiga pakar investasi tersebut kita bisa menarik pengertian investasi, bahwa untuk bisa melakukan suatu investasi harus ada unsur ketersediaan dana (aset) pada saat sekarang, kemudian komitmen mengikatkan dana tersebut pada obyek investasi (bisa tunggal atau portofolio) untuk beberapa pe­riode (untuk jangka panjang lebih dari satu tahun) di masa menda­tang. Selanjutnya, setelah periode yang diinginkan tersebut tercapai (jatuh tempo) barulah investor bisa mendapatkan kembali asetnya, tentu saja dalam jumlah yang lebih besar, guna mengkompensasi pengorbanan investor seperti yang diungkapkan Reilly dan Brown. Namun, tidak ada jaminan pada akhir periode yang ditentukan in­vestor pasti mendapati asetnya lebih besar dari saat memulai inves­tasi. lni terjadi karena selama periode waktu menunggu itu terda­pat kejadian yang menyimpang dari yang diharapkan. lnilah, yang disebut risiko. Dengan demikian, selain harus memiliki komitmen mengikatkan dananya, investor juga harus bersedia menanggung ri­siko.
Investasi jangka panjang :
Investasi jangka panjang adalah investasi dimana dana yang Anda masukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu minimal 1 tahun. Ada banyak bentuk investasi jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa contoh diantaranya: Properti merupakan salah satu investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan. Harga properti akan terus merangkak naik dari tahun ke tahun. Bagi Anda yang memiliki dana yang cukup besar, investasi ini patut menjadi pilihan.
Berbagai macam properti bisa Anda lirik, mulai dari tanah, rumah, ruko dan lain-lain. Yang paling penting di dalam mengambil investasi jangka panjang ini adalah kejelian Anda dalam melihat kondisi masa depan dari daerah tempat properti tersebut berada.
Mengambil properti di daerah yang sedang berkembang pesat adalah salah satu cara untuk memperoleh keuntungan yang besar dari investasi ini secepat-cepatnya.
Selain properti, investasi jangka panjang yang juga bisa Anda ambil adalah membeli dan menyimpan emas dan berbagai logam mulia. Harga emas dan logam mulia ini juga akan cenderung terus naik karena sifatnya yang berupa bahan tambang yang terbatas.
Kondisi ekonomi dunia yang sering tidak stabil juga merupakan salah satu pemicu naiknya harga emas dan logam mulia. Oleh karena itu membeli dan menyimpan emas serta logam mulia untuk jangka panjang bisa menjadi alternatif yang bisa Anda pilih.
Saham juga merupakan salah satu investasi jangka panjang. Walau demikian, ada pula yang memperdagangkan saham dalam jangka pendek.
Untuk menyimpan saham dalam jangka panjang, Anda harus jeli melihat kondisi perusahaan yang sahamnya akan Anda beli. Membeli saham-saham yang kondisi usahanya cukup stabil merupakan salah satu cara investasi jangka panjang yang bisa Anda pilih,
Tak berbeda jauh dengan saham, reksadana juga merupakan investasi jangka panjang yang melibatkan pasar modal. Bedanya, di reksadana, ada banyak pilihan kombinasi jenis investasi yang bisa Anda pilih.
Anda bisa mengkombinasikan berbagai jenis investasi mulai dari yang resikonya kecil sampai yang resikonya besar di dalam reksadana. Tentu resiko besar bisa sangat menguntungkan maupun sangat merugikan dan Anda harus siap menerima setiap resiko tersebut.
Investasi jangka panjang pada dasarnya tidak terlalu sulit dalam memberikan keuntungan. Jika Anda jeli melihat situasi dan kondisi, banyak investasi jangka panjang yang bisa memberikan keuntungan berlipat. Di dalam investasi, sifat bijaksana dan tidak serakah sangat dibutuhkan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.
Investasi jangka pendek :
Investasi jangka pendek adalah investasi dimana dana yang Anda masukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu yang relatif singkat,ada beberapa tujuan investasi jangka pendek.
Investasi jangka pendek tujuannya untuk menghindari terjadnya kas yang menganggur, sedangkan investasi jangka panjang, yaitu :
1. Untuk mengendalikan perusahaan lain, supaya dapat menjamin bahan atau pasar yang diperlukan.
2. Untuk memperoleh bagian laba (deviden)
3. Untuk mendapatkan capital gain.
4. Untuk menguasai pesaing.
5. Untuk membentk dana tertentu

Contoh 2 :INVESTASI JANGKA PANJANG
A. Pengertian Investasi dan Investasi Jangka Panjang
1. Pengertian Investasi
Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang.” Pengertian investasi menurut Sunariyah (2003, p 4) “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.” Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.. Pengertian investasi menurut Kasmir dan Jakfar (2012) investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik atau pun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan pengembangan.
2. Pengertian Investasi Jangka Panjang
Investasi Jangka Panjang adalah investasi dimana dana yang Anda masukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu minimal 1 tahun atau Investasi jangka panjang sebagai penanaman sebagian kekayaan suatu perusahaan pada perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan atau untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.. Ada banyak bentuk investasi jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa contoh diantaranya: Properti merupakan salah satu investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan. Harga properti akan terus merangkak naik dari tahun ke tahun. Bagi Anda yang memiliki dana yang cukup besar, investasi ini patut menjadi pilihan.
Investasi jangka panjang dapat berupa:
1. Penyertaan dalam bentuk saham, obigasi, dan surat berharga lainnya.
2. Dana untuk melunasi utang jangka panjang, atau dana khusus lainnya.
3. Aktiva lain-lain, seperti pembelian tanah dengan rencana penggunaan dimasa yang akan datang.
B. Tujuan Investasi Jangka Panjang:
1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
5. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
6. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.
C. Bentuk-bentuk Investasi Jangka Panjang
Ada banyak pilihan bagi perusahaan untuk menetapkan bentuk investasi jangka panjangnya. Ada perusahaan yang memilih investasi pada tanah atau bangunan (bukan untuk operasi perusahaan) yang disebut dengan investasi properti. Ada juga yang memilih investasi dalam bentuk tabungan atau deposito, atau pilihan investasi yang lain yaitu pembelian saham atau obligasi. Investasi jangka panjang dapat dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi atau saham. Apabila diperbandingkan, kedua bentuk investasi tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Investasi jangka panjang dalam obligasi memberikan jaminan yang pasti atas penerimaan bunga selama kurun waktu tertentu. Bila tingkat bunga di pasaran menurun, tingkat bunga obligasi tidak berubah karena tingkat bunganya sudah ditetapkan dalam perjanjian awal.
Di lain pihak, investasi jangka panjang dalam saham akan memberikan penghasilan yang lebih tinggi daripada tingkat bunga obligasi, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang tinggi dan sebaliknya.
D. Properti Investasi Jangka Panjang
Berbagai macam properti bisa kita lihat, mulai dari tanah, rumah, ruko dan lain-lain. Yang paling penting di dalam mengambil investasi jangka panjang ini adalah kejelian Anda dalam melihat kondisi masa depan dari daerah tempat properti tersebut berada.
Mengambil properti di daerah yang sedang berkembang pesat adalah salah satu cara untuk memperoleh keuntungan yang besar dari investasi ini secepat-cepatnya.
Selain properti, investasi jangka panjang yang juga bisa Anda ambil adalah membeli dan menyimpan emas dan berbagai logam mulia. Harga emas dan logam mulia ini juga akan cenderung terus naik karena sifatnya yang berupa bahan tambang yang terbatas.
Kondisi ekonomi dunia yang sering tidak stabil juga merupakan salah satu pemicu naiknya harga emas dan logam mulia. Oleh karena itu membeli dan menyimpan emas serta logam mulia untuk jangka panjang bisa menjadi alternatif yang bisa Anda pilih. Saham juga merupakan salah satu Investasi Jangka Panjang. Walau demikian, ada pula yang memperdagangkan saham dalam jangka pendek.
E. Jenis- Jenis Investasi Jangka Panjang
a. Saham
Sebuah perusahaan juga bisa mendapatkan dana dari para investor dengan mengeluarkan atau menerbitkan saham. Berbeda dengan obligasi, saham adalah sebuah pernyataan dan bukan merupakan surat hutang dan tidak ditebus penerbitnya.
b. Reksa Dana (Mutual Funds)
Para investor dapat melakukan nvestasi namun tidak langsung yakni menggunakan perantaraan perusahaan reksa dana. Dana-dana yang terkumpul dari para investor dalam jumlah yang cukup besar akan meningkatkan posisi tawa-menawar dari perusahaan reksa dana.
c. Investasi Program Pensiun
Perusahaan asuaransi di Indonesi begitu banyak dan sudah menjamur dengan memasarkan dan memperkenalkan produk-produk unggulannya yang dipadukan dengan program investasi dana pensiun. Apabila tiba masa pensiun, investor akan mendapatkan sejumlah dana yang berasal dari hasil pengembangan dari pihak perusahaan asuransi. Namun investasi dan aprogram pensium ini tidak banyak meghasilkan bunga dibanding menabung pada sebuah bank tertentu yang sifat bunganya lebih besar dan tidak menentu dibanding dengan investasi dana pensiun. besar keuntungan dan bunga yang diperoleh tergantung dari besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dari perusahaan asuransi.
d. Investasi Emas
Emas yang termasuk dalam logam mulia 99,99% merupakan salah satu logam berharga dan langka yang kehadirannya dapat diterima oleh kalangan umum. Emas yang sifatnya mudah dibentuk dan sering digunakan sebagai perhiasan menjadikan emas sebagai alat investasi yang aman dan menguntungkan.
Dalam keadaan yang tidak menentu, banyak orang beralin investasi ke emas karena emas memiliki nilai jual yang lebih stabil dan dianggap sebagai pengganti mata uang tanpa batasan asset yang penting dan aman kapan saja bisa diuangkan saat dibutuhkan. Nilai tukar US Dollar yang sama dan searah dengan emas, membuat investor beralih investasi ke emas dengan keuntungan yang berlipat apabila harga jual beli emas sedang melonjak naik.
e. Obligasi
Obligasi adalah surat bukti telah memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi dan harus dilunasi pada tanggal jatuh temponya. Adakalanya obligasi juga mempunyai hak atas pembagian keuntungan. Kalau diterima oleh pemegang obligasi yang berbentuk badan, dengan rekarakterisasoi sebagai deviden, bagian keuntungan yang diterima itu tidak dikenakkan pajak. Namun, bagi pembayar bunga yang direkarakterisasi sebagi deviden itu bukan merupakan biaya pengurang penghasilan. Karena pada saat jatuh temponya, obligasi akan dibayar (kembali) sejumlah nominalnya, agio obligasi merupakan kerugian bagi investor dan sebaliknya disagio merupakan penghasilan.
Hal sebaliknya berlaku untuk perusahaan penerbit obligasi. Dalam praktek akuntansi komersial, dengan adanya agio dan disagio (diskonto) obligasi itu, investor mendapatkan penghasilan bunga efektif yang berbeda dengan tingkat bunga nominal. Perhitungan bunga efektif itu menghendaki adanya amortisasi agio dan disagio sebagai koreksi terhadap nilai buku obligasi. Bertujuan memperoleh bunga tetap setiap tahun selama masa investasi.
Penyesuaian Bunga Berjalan & Amortisasi:
• Jurnal penyesuaian terhadap bunga yg belum diterima jika tgl bunga tidak tepat pada tgl akhir periode akuntansi.
• Jurnal penyesuaian terhadap amortisasi agio atau disagio, jika obligasi dibeli dengan harga diatas atau dibawah nilai nominal.
Penjualan Investasi:
• Selisih harga jual dan nilai buku investasi obligasi diakui sbg keuntungan & sebaliknya sbg kerugian.
• Saat penjualan, Kas bertambah sebesar Harga Jual bersih + bunga (bila ada), sedang investasi obligasi berkurang.
f. Investasi dalam Aktiva Lain-lain
Perusahaan dapat melakukan investasi pada aktiva lain-lain, misalnya tanah dan bangunan atau properti. Selain karena ada kelebihan dana, investasi itu dimaksudkan untuk keperluan ekspansi masa yang akan datang. Penghasilan dari investasi itu pada umumnya merupakan penghasilan kena pajak. Begitu juga dengan keuntungannya apabila investasi itu dijual.
Contoh soal :
Tanggal 3 Juni 2009, dibeli 300 lembar obligasi 12 % / th dari PT. Permata. Tbk dengan nilai nominal Rp. 10.000.-, dengan kurs 102 %, biaya pembelian Rp. 25.000.-. Kupon bunga dibayarkan tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
2) Tanggal 25 September 2009, dibeli 100 lembar obligasi 12 % /th dari PT. Permata. Tbk dengan nilai nominal @ Rp. 10.000.-, dengan kurs 98 %, biaya pembelian Rp. 12.000.-. Kupon bunga dibayarkan tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
3) Tanggal 1 Oktober 2009, diterima bunga obligasi PT. Permata. Tbk
4) Tanggal 10 Oktober 2009, dijual 300 lembar obligasi 12 %/thn PT. Permata. Tbk, dengan nilai nominal @ Rp. 10.000.-, dengan kurs 104 %, biaya penjualan Rp. 25.000.-. Kupon bunga dibayarkan tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.

contoh soal :
1. Di bawah ini adalah surat-surat berharga yang dimiliki oleh PT. Perkasa Tbk, yang menunjukkan harga perolehan serta harga pasar pada tanggal 31 Desember 2009.
Keterangan Harga Perolehan (Rp) Harga Pasar (Rp)
100 lembar saham PT. Yudha. Tbk 1.250.000.- 1.225.000.-
200 lembar saham PT. Reksa. Tbk 2.315.000.- 2.350.000.-
400 lembar saham PT. Haneda. Tbk 4.215.000.- 4.196.000.-
200 lembar saham PT. Tora. Tbk 2.103.000.- 2.145.000.-
300 lembar saham PT. Yudha. Tbk 3.103.000.- 3.092.000.-
100 lembar saham PT. Reksa. Tbk 950.000.- 1.050.000.-
Jumlah 13.936.000.- 14.058.000.-
SUMBER :
Disusun dan diolah dari berbagai sumber pada media on-line, situs web atau web-site dan blog




1 komentar:

Dani Wahyu

Thanks infonya. Oiya ngomongin investasi, banyak yang nanya, sebenernya lebih baik investasi jangka panjang atau jangka pendek sih? Saya nemuin referensi tulisan yang oke nih buat perbandingan. Yuk buruan cek di sini: Lebih baik investasi jangka panjang atau pendek

Dí lo que piensas...